TeraNews Bisnis – Menteri Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PUKP), Maruarar Sirait, kembali membahas janjinya soal rumah subsidi untuk wartawan. Namun, hingga kini realisasinya masih belum jelas. Ara, sapaan akrabnya, menekankan perlunya diskusi lebih lanjut dengan para wartawan sebelum program ini dapat dijalankan.
Program 3 Juta Rumah, yang dicanangkan pemerintah, dijalankan secara bertahap. Tahap awal difokuskan pada pembangunan 20 ribu unit rumah untuk guru di Bogor, Jawa Barat, yang telah dimulai pekan lalu. Ara menjelaskan bahwa realisasi rumah subsidi untuk wartawan, yang sebelumnya dijanjikan sebanyak seribu unit, juga memerlukan pemetaan dan pemenuhan syarat.

"Nanti kami ajak ngomong dulu dong wartawannya. Sama seperti sebelumnya, kami ajak bicara perawat, dan dipetakan dulu persyaratannya," ujar Ara seusai bersilaturahmi dengan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, di Jakarta Selatan, Minggu (31/3).
Syarat penerima manfaat, tegas Ara, harus memenuhi kriteria Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), serta rumah yang akan didapatkan merupakan rumah pertama bagi penerima. Hal ini untuk memastikan bantuan tepat sasaran.
Selain rumah untuk guru, pemerintah juga akan membangun 30 ribu unit rumah untuk perawat dan tenaga kesehatan pasca Lebaran, serta 20 ribu unit untuk nelayan dan sejumlah unit untuk TNI AL dan AU. Ara menambahkan bahwa program ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Prabowo Subianto, Sufmi Dasco Ahmad, dan Gubernur Bank Indonesia, yang turut membantu menyediakan pendanaan.