TeraNews Bisnis – Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto, akan menggelar rapat darurat dengan para pelaku usaha pada Senin (7/4). Pertemuan ini dipicu oleh kebijakan tarif impor resiprokal 32 persen yang diterapkan pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump. Kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku usaha, terutama di sektor padat karya seperti garmen dan alas kaki, karena berpotensi menurunkan ekspor dan memicu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Airlangga menyatakan pemerintah tengah mengkaji dampak kebijakan tersebut secara mendalam. Pemerintah berkomitmen memberikan dukungan melalui insentif tepat sasaran untuk menjaga daya saing industri dalam negeri. Koordinasi intensif juga dilakukan dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk asosiasi pelaku usaha, untuk memastikan suara industri terakomodasi dalam perumusan strategi kebijakan.

"Kajian dan perhitungan implikasi fiskal terus dilakukan. Kita harus memastikan setiap kebijakan sejalan dengan prinsip kehati-hatian fiskal dan menjaga stabilitas APBN jangka panjang," ujar Airlangga. Ia menambahkan bahwa Presiden telah meminta penyelesaian surat terkait hal ini sebelum 9 April 2025, dan tim pemerintah tengah bekerja untuk merumuskan strategi dalam payung deregulasi sebagai tindak lanjut Sidang Kabinet Maret lalu.
Rapat Senin besok akan menjadi forum sosialisasi dan penjaringan masukan dari pelaku usaha. Airlangga menekankan pentingnya pertemuan ini untuk mendapatkan masukan langsung terkait dampak kebijakan tarif AS terhadap ekspor dan upaya menjaga sektor padat karya. "Besok seluruh industri akan diundang untuk memberikan masukan terkait ekspor mereka dan hal-hal yang perlu kita jaga, terutama sektor padat karya," tegas Airlangga.