TeraNews Bisnis – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, baru-baru ini mengunjungi Kantor Wilayah (Kanwil) BPN Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Kunjungan kerja pada Jumat (11/4/2025) tersebut bukan sekadar kunjungan biasa, melainkan misi strategis untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi daerah. Fokus utamanya? Pemanfaatan lahan yang optimal dan produktif.
"Kita ingin ekonomi di Sulteng tumbuh pesat," tegas Menteri Nusron kepada awak media. Ia menekankan pentingnya keterkaitan antara lahan produktif dengan aktivitas ekonomi. "Kegiatan usaha butuh lahan yang produktif. Jangan sampai tanah dikuasai segelintir orang atau korporasi, tapi malah menganggur, sementara masyarakat kesulitan mengaksesnya," tambahnya.

Untuk memastikan hal tersebut, Nusron Wahid berjanji akan melakukan audit menyeluruh terhadap Hak Guna Usaha (HGU) yang telah diberikan. Tujuannya, untuk memastikan pemanfaatan lahan secara maksimal dan sejalan dengan program hilirisasi industri. "Kami akan mengecek apakah HGU sudah dimanfaatkan dengan baik dan mendukung hilirisasi. Jika tidak, akan kami evaluasi," tegasnya.
Menteri ATR/Kepala BPN ini melihat potensi besar dari geliat hilirisasi di Sulawesi, termasuk Sulteng. Namun, ia mendorong agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya bergantung pada sektor pertambangan. "Kita perlu mendorong sektor non-pertambangan agar kesejahteraan masyarakat lebih merata," ujarnya.
Tak hanya itu, Nusron Wahid juga mengajak masyarakat Sulteng untuk segera mendaftarkan tanah mereka ke Kantor Pertanahan (Kantah). "Dengan sertifikat, masyarakat mendapat kepastian hukum, terhindar dari konflik dan sengketa lahan," pesannya.
Dalam kunjungannya, selain rapat dengan jajaran Kanwil dan Kepala Kantah se-Sulteng, Nusron Wahid juga menyerahkan sertifikat tanah wakaf untuk lima rumah ibadah di Palu dan Sigi. Ia juga menandatangani prasasti Masjid Nurul Ikhlas Kanwil BPN Provinsi Sulteng sebagai bentuk dukungan terhadap fasilitas keagamaan.