TeraNews Bisnis – Perum Bulog menorehkan prestasi gemilang. Serapan berasnya melonjak drastis hingga 725.513 ton selama tiga bulan pertama tahun 2025, meningkat 2.243,09 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015. Capaian ini bahkan melampaui serapan tahunan sebelumnya yang biasanya hanya sekitar satu juta ton. Apa rahasianya?
Pengamat politik, Hendri Satrio (Hensa), menunjuk langsung pada kepemimpinan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman. Menurutnya, kebijakan Mentan yang berpihak pada petani dan tindakan nyata di lapangan menjadi kunci keberhasilan ini. "Tangan dingin Amran Sulaiman terbukti. Serapan Bulog melonjak, produksi beras meningkat, mafia pangan ditindak, dan efisiensi anggaran berbuah maksimal," tegas Hensa dalam keterangan tertulisnya.

Hensa menyebut lonjakan serapan ini sebagai "kado istimewa" menjelang Lebaran, sekaligus sinyal kuat Indonesia semakin dekat dengan swasembada pangan. Namun, ia mengingatkan perlunya kewaspadaan menghadapi tantangan ke depan, terutama potensi dampak musim hujan terhadap produksi.
Data BPS mendukung klaim ini. Produksi beras nasional Januari-Maret 2025 naik 52,32 persen dibanding periode sama tahun 2024, mencapai 8,67 juta ton. Proyeksi Januari-April 2025 bahkan menunjukkan potensi tertinggi dalam tujuh tahun terakhir, diperkirakan mencapai 13,95 juta ton.
Salah satu faktor kunci adalah penetapan Harga Pokok Pembelian (HPP) gabah di Rp6.500 per kilogram, disertai penghapusan rafaksi. "Komunikasi pemerintah terkait penyerapan gabah juga sangat baik," puji Hensa. Tambahan anggaran Rp16,6 triliun untuk Bulog pun terlaksana dengan baik berkat koordinasi yang solid.
Kolaborasi Kementerian Pertanian, Bulog, dan Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) juga berperan penting dalam menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan petani. Program pompanisasi, yang meningkatkan produksi padi 1,49 juta ton pada 2024, juga berkontribusi signifikan.
Ketegasan Mentan Amran dalam memberantas mafia pangan dan pengawasan harga gabah juga tak bisa diabaikan. Direktur Pengadaan Bulog, Prihasto Setyanto, bahkan menegaskan bahwa Mentan Amran memberikan dorongan besar bagi Bulog dalam menyerap gabah petani.
Dengan berbagai upaya tersebut, pemerintah optimistis Indonesia akan semakin dekat dengan impian swasembada pangan.