TeraNews Bisnis – Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, optimistis program pemerintah membangun 3 juta rumah per tahun akan menjadi solusi atas permasalahan oversupply semen di Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikannya saat menjadi pembicara kunci dalam ESG Sustainability Forum 2025 di Jakarta, Jumat (31/1/2025). Hashim menekankan komitmen nyata pemerintah dalam sektor perumahan, mendapatkan dukungan pendanaan besar dari berbagai negara seperti Qatar, Uni Emirat Arab, Cina, Turki, India, dan Singapura. "Ini akan menjadi stimulus ekonomi bagi 185 bidang ekonomi terkait perumahan, termasuk industri semen," tegasnya.
Menurut Hashim, yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Perumahan, program ambisius ini akan meningkatkan permintaan semen secara signifikan. "Selama kepemimpinan Pak Prabowo, program perumahan akan terus berlanjut," tambahnya, memberikan jaminan keberlangsungan proyek ini. Namun, ia juga mengingatkan pentingnya aspek lingkungan hidup dalam pengembangan industri semen, mengingat dampak emisi yang dihasilkan.

Senada dengan hal tersebut, Direktur Utama SIG, Donny Arsal, memaparkan komitmen perusahaannya terhadap praktik bisnis berkelanjutan yang berpedoman pada prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance). SIG telah meluncurkan Sustainability Roadmap 2030 yang mengintegrasikan aspek Triple Bottom Line (Planet, People, Prosperity). Upaya SIG dalam mengurangi emisi karbon meliputi penggunaan teknologi AI untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi konsumsi energi, serta pemanfaatan bahan baku dan bahan bakar alternatif.
SIG juga telah berhasil memproduksi semen hijau dengan emisi karbon 21% hingga 38% lebih rendah daripada semen konvensional. Mereka juga menawarkan solusi pembangunan berkelanjutan dengan bata interlock presisi (BIP), yang lebih cepat, efisien, dan ramah gempa. Lebih lanjut, SIG telah beralih ke Sustainability Linked Loan (SLL) sebagai bentuk komitmen dekarbonisasi, mendapatkan validasi dari Science-Based Target initiatives (SBTi) sebagai perusahaan pertama di industri bahan bangunan Indonesia yang memenuhi kriteria ketat tersebut. Sebagai apresiasi atas komitmennya, SIG juga menerima penghargaan ESG Ratings 2025 dari CNBC Indonesia Research.