TeraNews Olahraga – Manchester United sedang dilanda krisis di bawah mistar gawang. Nasib tiga kiper senior mereka – Onana, Bayindir, dan Heaton – di Old Trafford musim depan masih menjadi tanda tanya besar. Ini bukan sekadar soal performa, tetapi juga berdampak serius pada strategi transfer klub yang sudah terhimpit masalah finansial.
Pekan lalu menjadi mimpi buruk bagi para penjaga gawang Setan Merah. Onana, kiper utama, tampil buruk di laga tandang melawan Lyon, membantah klaimnya sendiri soal performa gemilang. Bayindir, kiper kedua, juga gagal meyakinkan saat melawan Newcastle, menunjukkan dirinya belum siap menggantikan Onana. Sementara Heaton, yang menghuni bangku cadangan, mungkin mulai bertanya-tanya kapan lagi ia akan merasakan atmosfer pertandingan.

Meski Heaton dianggap sebagai pilihan paling aman untuk laga leg kedua melawan Lyon karena minim risiko blunder, kenyataannya tak banyak yang berharap ia dimainkan. Pengalamannya yang melimpah tak mampu menutupi minimnya menit bermain dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, Heaton dikabarkan mempertimbangkan pensiun di akhir musim ini. Meski bagi sebagian penggemar kepergiannya bukan kerugian besar, di ruang ganti, Heaton dikenal sebagai sosok penting dan pemimpin yang berpengaruh.
Jika Heaton pensiun, MU harus merekrut dua, bahkan tiga kiper baru. Sayangnya, anggaran transfer yang terbatas membuat skenario ini menjadi mimpi buruk. Performa Onana dan Bayindir yang mengecewakan tak memberikan solusi. Pelatih Erik ten Hag tampaknya mulai kehilangan kepercayaan pada keduanya. Pencoretan Onana dari skuad melawan Newcastle, yang dibungkus dengan alasan "pemutusan koneksi", justru mencerminkan kekhawatiran yang lebih mendalam. Bayindir, meski tampil baik di adu penalti melawan Arsenal, secara keseluruhan belum menunjukkan kualitas yang dibutuhkan sebagai kiper MU. Kebobolan 14 gol dalam delapan penampilan semakin memperkuat keraguan tersebut. Keinginan Bayindir untuk bermain reguler juga meningkatkan peluang hengkangnya.
Tekanan kini ada di pundak Onana. Ia diharapkan tampil prima melawan Lyon, tanpa ruang untuk kesalahan. Namun, bahkan jika ia bermain bagus, hubungannya dengan klub diyakini sudah terlalu rusak untuk dipertahankan. Minat dari Liga Pro Saudi bisa menjadi jalan keluar bagi MU, terutama jika Ten Hag memutuskan untuk mengganti kiper utamanya. Penjualan Onana, dengan sisa amortisasi transfer sekitar Rp 622 miliar, bisa membantu keuangan klub.
Namun, mencari pengganti bukanlah hal mudah, terutama jika MU gagal lolos ke Liga Champions. Mendapatkan satu kiper saja sudah berat, apalagi dua atau tiga sekaligus. Dua tahun setelah melakukan perombakan besar-besaran di posisi kiper, MU kini mungkin harus memulai dari awal lagi. Dalam sepak bola modern, kepercayaan pada kiper adalah hal yang tak bisa ditawar.
Tinggalkan komentar