TeraNews Bisnis – PT Brantas Abipraya (Persero) sukses menyelesaikan pembangunan Sumbu Kebangsaan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), Ibu Kota Nusantara (IKN). Proyek ambisius yang dimulai Desember 2020 ini kini berdiri megah sebagai simbol harmoni antara kemajuan teknologi dan kelestarian alam. Berlokasi strategis di antara Istana Garuda dan Taman Kusuma Bangsa, area seluas 11,14 hektar ini telah disulap menjadi ruang publik yang memukau.
Keberhasilan ini merealisasikan visi "Future Smart Forest City of Indonesia". Dengan desain yang memadukan unsur modern dan keindahan alam, Sumbu Kebangsaan menawarkan beragam fasilitas, mulai dari taman hijau rindang hingga plaza luas. Lebih dari sekadar ruang publik, kawasan ini menjadi cerminan komitmen pemerintah dalam membangun kota masa depan yang berkelanjutan.

Konsep pembangunan hijau diterapkan secara komprehensif. Penggunaan material lokal, pengelolaan limbah yang efektif, dan pelestarian keanekaragaman hayati menjadi prioritas utama. Kehadiran 2.500 pohon tak hanya memperindah lingkungan, tetapi juga berkontribusi besar dalam meningkatkan kualitas udara, khususnya mengurangi polusi PM2.5.
"Sumbu Kebangsaan lebih dari sekadar ruang publik. Ini warisan bagi generasi mendatang, simbol komitmen kita membangun Indonesia lebih baik. Proyek ini menginspirasi masyarakat untuk hidup selaras dengan alam," ungkap Direktur Operasi II Brantas Abipraya, Purnomo, Senin (3/2/2025).
Purnomo menambahkan, selesainya proyek ini membuktikan kapabilitas Brantas Abipraya dalam membangun infrastruktur berkualitas dan peran aktif BUMN dalam pembangunan nasional. Sumbu Kebangsaan bukan hanya kebanggaan bangsa, tetapi juga contoh nyata pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan. Kawasan ini diharapkan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mendorong ekonomi lokal, dan menjadi daya tarik wisata.
"Brantas Abipraya bangga menjadi bagian pembangunan Sumbu Kebangsaan. Proyek ini bukti komitmen kami mendukung infrastruktur berkualitas dan berkelanjutan. Semoga Sumbu Kebangsaan menginspirasi proyek pembangunan lainnya di Indonesia," tutup Purnomo.