TeraNews Olahraga – Perjalanan karier Beto, striker Everton, bak dongeng modern yang menginspirasi. Dari menggoreng ayam di KFC hingga menjadi pahlawan di Premier League, kisah ini membuktikan bahwa kerja keras dan tekad bisa mengalahkan segala rintangan.
Lahir di Guinea-Bissau dan besar di Portugal, Beto mengawali karier sepak bola di akademi Benfica. Namun, perjalanan di klub elite itu terhenti di usia 14 tahun. Kegagalan itu tak membuatnya patah semangat. Beto malah bekerja paruh waktu di KFC untuk menyambung hidup sambil tetap mengasah kemampuannya di Uniāo Recreativa e Desportiva de Tires, klub divisi lima Portugal.

Setelah beberapa musim mengilap di liga-liga bawah, Beto akhirnya mendapat kesempatan di Primeira Liga bersama Portimonense. Ketajamannya mencetak gol dan fisiknya yang kuat menarik perhatian Udinese, yang membawanya ke Serie A pada 2021. Di Italia, Beto membukukan 22 gol dari 66 penampilan. Performa impresif itu membuat Everton kepincut dan merekrutnya pada Agustus 2023 dengan biaya yang disebut-sebut mencapai £30 juta.
Namun, awal karier Beto di Everton tak semulus yang dibayangkan. Di bawah asuhan Sean Dyche, ia kesulitan mendapatkan tempat utama dan hanya mencetak tiga gol dari 42 penampilan di Premier League. Beto lebih sering menjadi pemain pengganti, masuk lapangan saat tim sudah tertinggal.
Perubahan dramatis terjadi ketika David Moyes kembali menangani Everton pada Januari 2025. Moyes, yang dikenal piawai mengolah potensi pemain, melihat sesuatu yang istimewa dalam diri Beto. Dengan Dominic Calvert-Lewin yang terus cedera, Beto mendapat kesempatan lebih banyak dan langsung menunjukkan tajinya. Dalam lima pertandingan pertamanya di bawah Moyes, ia mencetak empat gol—menyamai jumlah golnya di musim sebelumnya!
Kepercayaan diri Beto meningkat pesat. Moyes menerapkan taktik yang sesuai dengan gaya bermainnya, memanfaatkan kekuatan fisik dan kemampuannya menahan bola. Dukungan penuh dari Moyes juga menjadi suntikan motivasi bagi Beto. Ia tak hanya menjadi mesin gol, tapi juga berperan penting dalam membangun serangan Everton. Kerja samanya dengan rekrutan baru seperti Carlos Alcaraz pun mulai membuahkan hasil.
Kebangkitan Beto beriringan dengan peningkatan performa Everton. Kisah inspiratifnya ini menjadi bukti nyata bahwa dengan kerja keras, tekad, dan bimbingan yang tepat, mimpi bisa terwujud. Kini, pertanyaan besarnya adalah: Bisakah Beto mempertahankan performa apiknya dan menjadi salah satu striker paling ditakuti di Premier League? Kita tunggu saja!