TeraNews Olahraga – Chelsea tengah berjuang keras keluar dari keterpurukan. Penampilan The Blues yang inkonsisten dan derita cedera pemain kunci menjadi biang keladi. Ironisnya, situasi ini justru membuat manajemen Chelsea mungkin menyesali keputusan menjual Conor Gallagher ke Atletico Madrid musim panas lalu. Nilai jual Gallagher kini jauh melampaui Lavia, pembelian mahal mereka di bursa transfer!
Awal musim, Chelsea tampil perkasa di bawah asuhan Enzo Maresca. Posisi kedua klasemen sementara Premier League dan puncak grup UEFA Conference League menjadi bukti. Namun, segalanya berubah drastis. The Blues kini terjerembab di peringkat enam, tersingkir dari EFL Cup dan FA Cup, dan gagal memanfaatkan momentum bursa transfer Januari.

Cedera menjadi momok utama. Kehilangan Wesley Fofana, kemudian disusul Roméo Lavia dan Reece James, membuat lini tengah dan pertahanan Chelsea rapuh. Belum lagi, Nicolas Jackson, Marc Guiu, dan Noni Madueke juga menambah panjang daftar pemain cedera. Kedalaman skuad yang tadinya menjadi kekuatan, kini menjadi kelemahan fatal.
Di sinilah peran Gallagher terasa sangat penting. Gelandang Inggris ini dikenal dengan ketahanan fisiknya yang prima. Selama membela Chelsea, ia mencatat 95 penampilan, 10 gol, 10 assist, dan bermain selama 6.061 menit. Minim cedera, sesuatu yang sangat dibutuhkan Chelsea saat ini.
Bandingkan dengan Lavia. Statistik per 90 menit menunjukkan Lavia unggul dalam distribusi bola. Namun, Gallagher menawarkan kualitas bertahan yang solid dan kemampuan mencetak gol dari lini tengah. Bahkan, Mauricio Pochettino pernah menyebut Gallagher sebagai pemain "tak ternilai".
Kini, nilai pasar Gallagher meroket menjadi £61 juta (sekitar Rp1,22 triliun), jauh di atas Lavia yang hanya £21 juta (sekitar Rp420 miliar). Absennya Lavia memaksa Enzo Fernández dan Moises Caicedo bekerja ekstra keras. Andai Gallagher masih ada, mungkin Chelsea tak akan sekritis ini.
Dengan persaingan tiket Liga Champions semakin ketat, Todd Boehly dan manajemen Chelsea mungkin tengah gigit jari. Keputusan melepas Gallagher, kini terasa sangat menyesakkan. Apakah ini pelajaran mahal bagi Chelsea? Kita tunggu saja.